RHK, SPIRITSULUT.COM –
Lukas 5:2-3
(2) Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.
(3) Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.
Perahu Sebagai Mimbar Mengajar
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Fasilitas mimbar di Gereja dibuat bervariasi sesuai dengan kesepakatan masing-masing jemaat. Salah satu kreasi jemaat dalam pembuatan mimbar khotbah dan pengajaran dibentuk menyerupai perahu. Pada masa pandemi mimbar-mimbar gereja ini dipindahkan ke rumah-rumah jemaat. Demikian pula ketika kita beribadah wisata, mimbar gereja berpindah ke lokasi ibadah tersebut. Di sini kita melihat bahwa mimbar gereja sebagai sarana untuk mengajar bukan hanya ada di gedung gereja. Di manapun kita dapat mengajar dan memberitakan firman.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Firman Tuhan hari ini menyebutkan bahwa Yesus Kristus mengajar dari atas perahu. la naik ke perahu Simon, mengajar banyak orang dan meyakinkan para nelayan serta orang banyak bahwa kehadiran-Nya memberi berkat. Perahu adalah sarana yang dipakai Yesus Kristus memberitakan Injil Kerajaan Allah. Mengapa perahu yang dipergunakan oleh Yesus Kristus? Pertama, agar semua orang yang berkumpul di tepi danau dapat melihat wajah Yesus Kristus dan mendengarkan khotbah-Nya secara baik. Tindakan mendorong/menolakkan perahu Simon sedikit jauh dari pantai membuat suara Yesus Kristus sedikit lebih kecil terdengar namun sosok-Nya lebih mudah dipandang. Hal ini dapat ditafsirkan, Yesus Kristus diangkat tinggi supaya Ia dapat menarik manusia datang kepada-Nya. Kedua, Yesus Kristus menggunakan perahu sebagai sarana yang biasa digunakan oleh orang-orang yang akan dipanggil mengikuti-Nya (Simon Petrus, Yakobus dan Yohanes) sebab mereka adalah nelayan.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Hari ini kita merayakan HUT ke-192 Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen GMIM. Tuhan Allah telah mengutus para penginjil memberitakan Injil bagi orang Minahasa antara lain dua orang Jerman Riedel dan Schwars yang diutus oleh Badan Penginjilan Belanda (NZG). Metode Pekabaran Injil yang mereka gunakan yakni mengajar jemaat bagaimana bertani, bertukang, membuat kue, sekolah dan lain sebagainya. Sarana yang digunakan tidak harus dengan mimbar yang ada dalam gedung gereja. Sama seperti Yesus Kristus yang menggunakan perahu sebagai sarana berkhotbah. Hal terpenting bukan sarananya, tapi bagaimana pemberitaan Injil dalam bentuk pengajaran itu dapat membawa banyak orang menjadi percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Akan tetapi bukan berarti pembangunan fisik berupa Gedung dan mimbar Gereja dengan beragam modelnya tidak penting. Jadikan mimbar itu untuk menjadi berkat bagi semua orang. Memang benar, kita dapat memindahkan mimbar gereja ke tempat lain tetapi itu harus melihat konteks dan tujuan dari pemindahan mimbar gereja tersebut sehingga tidak akan muncul `mimbar-mimbar liar’ di luar gereja. Selamat merayakan HUT Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen GMIM. Tuhan senantiasa memberkati kita semua. Amin.
Doa: Ya Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau menganugerahkan berbagai sarana bagi kami untuk dipergunakan dalam pemberitaan, pengajaran dan pendidikan bagi semua orang agar iman mereka dikuatkan dan yang belum percaya menjadi percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Amin
(*)