Manado, SPIRITSULUT – Duduki Kantor PT PLN Sulutenggo, Lembaga Perlindungan Konsumen (LPK) Sulut di bawah pimpinan, Mecky Mambu didampingi Panglima Garda Indonesia, Hard Purukan, Jumat (16/06) meminta Menteri BUMN, Erick Tohir lakukan evaluasi kinerja General Manager (GM) PT PLN Sulutenggo. Pasalnya, pelayanan kepada masyarakat dinilai mereka buruk.
Menurut Mecky Mambu, kinerja GM PT Sulutenggo sangat – sangat dipertanyakan. Pasalnya, pihaknya menemukan beberapa temuan lapangan yang sangat meresahkan warga. Salah satunya, pencabutan meter prabayar tanpa diketahui pemilik rumah di Desa Kembes, Kecamatan Tombulu, Minahasa.
“Hal ini harusnya disikapi baik oleh pimpinan PT PLN Sulutenggo, dalan hal ini GM PT PLN Sulutenggo. Jangan ada indikasi pembiaran yang dilakukan anak buah PT PLN di lapangan tanpa tindakan yang dilakukan oleh GM selaku Kepala wilayah Sulutenggo. Ini yang kami sangat sesali, karena sudah kesekian kali dilakukan, tanpa ada tindakan” kata Mambu.
Diketahui, aksi damai yang dilakukan oleh LPK Sulut diterima langsung oleh Manager Kehumasan PT PLN Sulutenggo. Dalam pertemuan itu, LPK Sulut menyampaikan beberapa point kepada pihak PT PLN Sulutenggo. Diantaranya, pertanggungjawaban Meter prabayar yang selama ini dicabut ke pihak konsumen dan sosialisasi secara intens kepada masyarakat dan media terkait pencabutan meter prabayar yang menunggak. Sialnya, apa yang diharapkan oleh LPK Sulut dalam pertemuan bersama pihak PT PLN Sulutenggo tidak membuahkan hasil memuaskan.
“Banyak pertanyaan yang kami layangkan, salah satu soal pertanggungjawaban jika memang telah melakukan sosialisasi ke masyarakat dan media. Namun pihak PT PLN Sulutenggo tidak memberikan jawaban pasti tapi mengambang. Tidak ada kejelasan,” jelasnya.
Humas PT PLN sendiri dalam pertemuan itu menerima semua masukan dan keluhan LPK Sulut. Pihaknya juga meminta maaf jika banyak kesalahan di lapangan dan akan memperbaiki.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Mambu menjelaskan, tindakan PLN Cabang Manado terhadap konsumen sudah keterlaluan. Dimana pihak petugas PLN melakukan pemutusan meter tanpa ada informasi kepada pihak PLN.
“Tanpa ada pemberitahuan kepada konsumen, pihak petugas PLN langsung ambil meter, ” ungkap Ketua LPK Sulut Mecky Mambu.
Dia mengatakan, tidak ada kelonggaran oleh pihak PLN kepada konsumen . “Dan ini tindakan yang tidak perikemanusiaan. Selanjutnya, tidak ada berita acara pengambilan meter yang dilakukan oleh pihak PLN. Salah satu korban PLN di desa Kembes, Minahasa, ” tukas dia sambil menuturkan harusnya pihak PLN melakukan sosialisasi aturan-aturan jelas kepada masyarakat sebelum melakukan tindakan tak terpuji tersebut. (***)
