Jakarta,Spiritsulut.com
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada perdagangan sesi II Senin (22/4/2024), setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan untuk menolak seluruhnya permohonan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 yang dimohonkan pasangan calon nomor Urut 01 dan 03.
Hingga akhir perdagangan, IHSG turun 0,19% ke posisi 7.073,82. IHSG sempat mencoba untuk kembali ke zona hijau. Namun IHSG gagal untuk kembali ke zona hijau di akhir perdagangan.
Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan hari ini sudah mencapai Rp 11,6 triliun dengan volume transaksi mencapai 20 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 1,2 juta kali.
Ada dua putusan yang akan dibacakan Mahkamah Konstitusi (MK) yakni terhadap permohonan dari Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud.
MK akhirnya memutuskan untuk menolak seluruhnya permohonan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 yang dimohonkan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 01 Anies-Muhaimin dan 03 Ganjar-Mahfud.
Keputusan itu disampaikan dalam sidang pengucapan putusan yang digelar di gedung MK, Jakarta, Senin (22/4/2024).
“Amar putusan. Mengadili. Dalam eksepsi menolak eksepsi termohon dan eksepsi pihak terkait untuk seluruhnya,” ujar Ketua MK Suhartoyo.
“Dalam pokok permohonan menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya,” lanjutnya.
Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud meminta MK membatalkan Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilu 2024. Salah satu hasilnya adalah perolehan hasil pilpres 2024 di mana Prabowo-Gibran unggul dengan raihan 92.214.691 suara dan mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres.
Dalam sidang, ada dissenting opinion (pendapat berbeda) yang disampaikan oleh tiga hakim MK, yaitu Hakim MK Saldi Isra, Hakim MK Enny Nurbaningsih, dan Hakim MK Arief Hidayat.
Sementara konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia dari 10 institusi memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Maret 2024 akan mencapai US$ 1,54 miliar.
BPS juga menunjukkan bahwa kinerja ekspor sebesar US$ 22,43 miliar atau naik 16,4% (month-to-month/mtm). Sementara kinerja impor sebesar tercatat US$ 17,96 miliar atau turun 2,60% (mtm).
(**)