Manado,Spiritsulut.com
Pemberitaan di media online adamys pungutan di SMAN Guru Lombok Kepala Sekolah DR. Florensia E. A. Rembet, MPd menengakan bahwa semua mengikuti aturan.
Pertemuan bersama orang tua beberapa waktu lalu kami mengimbau kepada orang tua untuk pengembangan pendidikan.
“Saya hanya mengimbau kepada orangtua pada waktu pertemuan tersebut. Bukan memaksa seperti yang diberitakan,”ungkapnya (13/9/2024).
Kepsek menegaskan tidak ada pemotongan penerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) tahun 2024.
“Pertemuan bersama orang tua, kami sekedar menghimbau, sedangkan siswa yang mengambil dana tersebut,”tegasnya.
Ia mengatakan pihak sekolah tidak memaksa orang tua siswa untuk membantu sekolah dan tidak menentukan jumlah yang mereka akan bantu.
“Kami sesuai aturan Pergub nomor 20 tahun 2021 tentang peran serta masyarakat dalam pembiayaan pendidikan pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Dan Sekolah Luar Biasa di Provinsi Sulawesi Utara.
Memang benar pihak SMAN Guru Lombok mengadakan partisipasi dari orang tua siswa/siswi melalui kesepakatan bersama para orang tua siswa/siswi dengan komite sekolah dan partisipasi itupun tidak ditentukan nominalnya,”terangnya.
Lanjut Kepsek, partisipasi tidak bisa memaksa kepada orang tua siswa/siswi dan tidak ada unsur paksaan atau sanksi bagi siswa/siswi yang tidak bisa memberikan partisipasi tersebut.
“Dana partisipasi dari orang tua siswa/siswi itu juga adalah salah satu bentuk peran serta orang tua dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah dan aturan Pergub ini sudah jelas dan kami pihak sekolah tetap mentaati dan tidak melanggar aturan Pergub tersebut,”tandasnya.
