Minut, Spirit Sulut – Penyedotan BBM bersubsidi dari truck pertamina masih terbilang lancar layaknya jalan tol. Pasalnya para oknum mafia saat ini sudah secara buka-bukaan untuk melakukan praktik ilegal tersebut.
Sama halnya dengan yang dilakoni oleh lelaki medot, yang menyedot bahan bakar minyak (BBM) subsidi dari truck pertamina tanpa tersentuh hukum. Mungkinkah lelaki medot terlalu “sakti” bagi Kapolda Sulut?
Ketua LPK RI Sulawesi Utara Stevanus Stevy Sumampou angkat bicara terkait penyedotan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dari tangki truck pertamina yang dilakukan Oknum Mafia BBM subsidi berinisial M alias medot.
Diketahui, modus operandi dilakukan dengan menggunakan dua kendaraan jenis Esspas dengan nomor polisi DB 405x AA dan DB 130x CL dengan menggunakan peralatan seperti galon dan selang untuk proses penyedotan dari tangki Pertamina, serta di bantu lelaki berto yang merupakan asisten dari lelaki medot.
“Klo so bagini, so darurat ini depe nama. Ibarat rambu-rambu lalu lintas, depe lampu merah so rusak. Jadi depe lampu ijo manyala terus. Klo bagini, masyarakat lagi yang di rugikan”, Jelas Stevy.
Diketahui, sanksi dari oknum-oknum penimbun BBM bersubsidi diatur lewat undang-undang cipta kerja pasal 40 angka 9 UU RI No. 11 tahun 2020. yang mengubah Pasal 55 UU RI No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi Jo Pasal 55 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 6 tahun dan denda paling tinggi Rp 60 miliar.
“Itu sebabnya Stevy pun meminta Kapolda Sulut untuk melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini”, terang Stevy
Dikatakannya “ini pencurian namanya. Dalam hal ini, lemahnya pengawasan dari pihak Pertamina yang mengakibatkan para sopir tangki pengangkut BBM bebas kencing”.
Diketahui Pasca instruksi tegas Kapolda Sulut Irjen Pol. Drs Setyo Budiyanto, S.H., M.H terhadap aktifitas para Mafia BBM bersubsidi tak membuat lelaki medot gentar. Bebasnya medot beroperasi ini, dikabarkan di back up oleh oknum Aparat Penegak Hukum (APH).
Ketika dikonfirmasi, medot pun tak membantah akan pekerjaan kotor yang di lakoninya. Dikatakannya “kita cuma jaga ambe sadiki-sadiki. Cuma jaga ambe dua sampe tiga gelon”.
“Baru yang batrima di sini bukang cuma kita, ada ampat torang ka lima. Tanggari sandiri, di Kauditan ada, baru kita disini, daerah sabla ada”, jelasnya.
“Klo untuk anggota, bukang torang pegang, torang cuma batamang. Rata-rata samua anggota torang batamang”, tambahnya.
Kapolda Sulut Irjen Pol. Drs. Setyo Budiyanto, S.H., M.H melalui Kanit Tipiter Polda berterima kasih untuk informasi yang di berikan
“Terima kasih infonya pak”, Ucap Kanit Tipiter Polda melalui pesan Whatsapp ke awak media.
Beberapa warga Minut pun saat di konfirmasi oleh awak media, mengatakan bahwa permainan nakal yang di lakoni oleh lelaki medot dilakukan setiap hari.
“Dia jaga ba isap minya dari tangki Pertamina itu setiap hari. Nda pandang hari minggu deng tanggal merah. Kong pagi, siang, sore, malam lehh,” Ungkap warga yang tidak ingin namanya di sebut. (RS)